Naniura


Naniura dalam bahasa Batak berarti ikan yang diasamkan. Naniura
merupakan makanan tradisional khas dari sub suku Batak Toba yang menggunakan
ikan air tawar dan proses pemasakannya menggunakan asam.  Akan tetapi, tidak ada catatan tertulis pada tahun berapa naniura tercipta. Menurut Herbert Napitupulu, hal tersebut dikarenakan masyarakat Batak kurang menyukai karya tulis sehingga pewarisan budayanya hanya dilakukan secara oral kepada generasi selanjutnya. Pada mulanya, naniura dikonsumsi oleh para nelayan yang menangkap ikan di sekitar danau Toba dan pulau Samosir. Dikarenakan para nelayan tersebut mulai
bekerja pada pukul tiga pagi dan tidak ingin merepotkan istri untuk memasak, maka para nelayan membawa ikan yang dimatangkan menggunakan asam jungga. Saat tengah hari, para nelayan menambahkan bumbu ke daging ikan tersebut dan dimakan sebagai lauk. Sehingga hal ini menjadi kebiasaan dan tradisi yang turun temurun. Awalnya, hanya masyarakat Batak Toba yang mengenal naniura. Bahkan sub suku Batak lainnya seperti Mandailing dan Sibolga tidak mengenal naniura.
Namun, setelah masyarakat Batak Toba melakukan perantauan hingga ke luar pulau, semakin banyak masyarakat yang mengenal naniura.

Pada mulanya, naniura dibuat menggunakan ihan atau ikan batak. Ihan atau
ikan batak merupakan jenis ikan air tawar yang hidup di perairan jernih di hulu
sungai, berbatu, berpasir dan berarus deras. Ikan ini bukan hanya bernilai ekonomis
yang sangat tinggi, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi khususnya bagi
masyarakat suku Batak. Namun karena ketersediaan ikan batak sudah berkurang,
maka digunakanlah ikan mas sebagai pengganti ikan batak. Sehingga saat ini
naniura dikenal dengan nama dekke naniura. Akan tetapi selain ikan mas, naniura
juga dapat dibuat menggunakan ikan air tawar lainnya seperti mujair, ikan nila, dan
ikan gabus. Hanya saja cita rasa yang dihasilkan tidak akan seenak naniura yang
menggunakan ihan batak ataupun ikan mas. Menurut Herbert Napitupulu, ikan
batak sudah jarang ditemukan dan tidak pernah didapatkan lagi. Hal ini dikarenakan
rendahnya biosekuriti pada perairan danau Toba. Sedangkan
pemilihan ikan mas dikarenakan memiliki tekstur yang mirip dengan ikan batak,
walaupun tekstur ikan mas lebih empuk. Selain itu, ikan mas juga mudah
didapatkan diperairan danau Toba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peraturan Pemerintah Mengenai BTP - Bahan pemanis

Papeda