Supply Chain Knowledge Management

Supply chain merupakan jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Supply chain management (SCM) berfungsi untuk menciptakan sebuah supply chain yang efektif dan efisien. Perkembangan SCM modern bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian dan resiko dalam supply chain sehingga secara positif mempengaruhi inventori, waktu siklus, waktu proses dan pelayanan pelanggan. Hal ini berperan dalam meningkatkan profit perusahaan. 

Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk beberapa hal, yaitu:
  1. Melakukan monitoring dan pengendalian
  2. Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada supply chain.
  3. Mengetahui dimana posisi suatu organisasi reaktif terhadap pesaing maupun terhadap tujuan yang hendak dicapai.
  4. Menentukan arah perbaikan untuk menciprakan keunggulan dalam bersaing
Sementara itu, knowledge management merupakan suatu sistem yang telah diisi dengan ilmu-ilmu pengetahan, dimana ketika ada data yang dimasukan, sistem akan mengolah data tersebut dan membantu dalam memberi atau mengambil keputusan berdasarkan database ilmu pengetahuan yang telah dimasukan sebelumnya. Knowledge management digunakan untuk mempermudah supply chain.

Pada supply chain, knowledge management dapat mempersingkat cycle time. Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi dari bahan baku hingga sampai produk selesai dibuat. Cycle time berbeda dengan lead time. Sedangkan lead time merupakan waktu yang dibutuhkan dari permintaan order sampai order tersebut didistribusikan ke konsumen.  

Dalam knowledge management diperlukan outsourcing. Outsourcing merupakan pihak tenaga kerja dari luar yang digunakan untuk membangun knowledge management. Terhadap 3 poin penting untuk menggunakan atau menghadirkan outsourcing ini, yaitu:
1. Trust
Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting dalam menghadirkan tenaga luar. Orang atau pihak tersebut harus dapat dipercaya dimana ia tidak akan meretas sistem, mencuri rahasia perusahaan, dan sebagainya.
 
2. Dispersed knowledge
Pengetahuan yang dimasukan kedalam sistem harus dibatasi. Pengetahuan yang dimasukkan hanyalah pengetahuan-pengetahuan yang sesuai atau relevan dengan sistem yang dibangun serta keperluan perusahaan.

3. Hidden knowledge  
Setiap perusahaan pasti memiliki hal-hal yang harus disembunyikan seperti resep/formulasi produk, data persaingan, dan sebagainya. Hal tersebut harus disembunyikan, jangan sampai tersebar ke pihak luar, sehingga rahasia tersebut bocor ke perusahaan lain. 

Web semantik merupakan penyusunan perintah-perintah bermakna khusus dalam penyusunan web. Salah satu contoh web semantik adalah Google. Pada saat kita memasukan kata-kata tertentu pada web, maka akan keluar mengenai definisi dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kata tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naniura

Peraturan Pemerintah Mengenai BTP - Bahan pemanis

Papeda