Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Nitrogen pada Makanan? Bahaya atau tidak?

Cryogenic freezing merupakan metode pembekuan kontak langsung dengan refrigeran cair. Refrigeran yang paling umum digunakan adalah nitrogen cair. Nitrogen cair adalah substansi invert, tidak berwarna, tidak berbau, tidak korosif, nonflammable , dan sangat dingin. Industri makanan sudah lama menyadari potensi penggunaan liquefied gas seperti nitrogen sebagai refrigeran. Awal tahun 1960-an metode pembekuan menggunakan nitrogen cair berkembang cepat, terutama ketika diketahui pembekuan menggunakan nitrogen cair tidak membentuk kristal es yang besar, panjang, seperti pada pembekuan lambat. Selain itu, pembekuan menggunakan nitrogen cair meminimalisir kerusakan sel karena mencegah pecahnya dinding sel selama pembekuan. Penggunaan nitrogen cair dalam bidang industri makanan biasanya untuk pembekuan dan pengemasan makanan termasuk daging-dagingan, sayuran, buah; penggilingan daging dan produksi daging burger, nuggets ; pengolahan bumbu, rempah, dan tepung beras; pengalengan beer; pend

History of Frozen Food

Pada era “ the great depression ” (1929-1939), sedikit supermarket dapat membeli lemari es dengan freezer dikarenakan ekonomi sedang menurun, mengakibatkan pasar frozen food kurang berkembang pada zaman itu. Hal tersebut membuat Birdseye menyewakan freezer dengan harga murah kepada supermarket yang tidak dapat membeli lemari es tersebut, agar produknya dapat terjual. Namun pada perang dunia kedua terjadi pertumbuhan pesat industri frozen food . Hal ini dikarenakan tin (timah) dijatahkan untuk pembuatan amunisi perang. Tin merupakan bahan baku untuk membuat kaleng, dan karena itu makanan kaleng berkurang, membuat frozen food melimpah dan murah. Pada tahun 1940 kulkas dengan freezer sudah menjadi komersial dengan kurang lebih 85% keluarga AS memiliki kulkas. Hingga pada tahun 1970 hingga 1990, nilai total dari frozen food di AS meningkat dari 8 hingga 55 miliar dollar, dan pada tahun 1990, volume total frozen food di AS sebanyak 12,9 juta ton dibandingkan dengan Eropa dengan tot

Three Perspective on Sustainable Food Security

Dalam jurnal berjudul "Three Perspective on Sustainable Food Security: Efficiency, Demand Restraint, Food System Transformation. What Role for LCA?" yang ditulis oleh Tara Garnett pada tahun 2013, terdapat 3 perspektif yang berkaitan dengan keberlanjutan sistem pangan, yaitu: 1. Efficiency Perspektif ini diperlukan peningkatam efisiensi produksi sehingga jumlah produksi lebih banyak namun menggunakan lahan yang sama. Dapat juga menggunakan bibit-bibit unggul untuk intensifikasi agar hasil produksi dapat meningkat dengan menggunakan luas lahan yang sama. Peningkatan efisiensi produksi dapat membuat petani untung lebih banyak, sehingga mereka akan membuka lahan baru lagi dan lagi. Pembukaan lahan tersebut semakin lama semakin banyak dan luas sehingga akan menimbulkan masalah lingkungan yang lain (berkurangnya hutan, dsb).  2. Demand Restraint (Menahan Permintaan)  Pembatasan permintaan dapat membatasi proses produksi sehingga jumlah produk yang dihasilkan cukup unt

Kedaulatan Pangan atau Swasembada Pangan ?

Banyak sekali istilah dalam pangan yang terlihat mirip dan bahkan sama. Contohnya adalah kedaulatan pangan. Apakah sebenarnya arti dari kedaulatan pangan? Bagaimana dengan swasembada pangan? Apakah kedua  istilah tersebut memiliki arti yang sama?  Jadi, kedaulatan pangan itu merupakan HAK setiap masyarakat untuk MENGATUR KESELURUHAN sistem pangannya, mulai dari bibit/benih, penanaman, pengadaan pangan, penyimpanan pangan, distribusi pangan hingga sampai pemasaran pangan itu sendiri.  Lalu apa bedanya dengan swasembada pangan? Nah, kalau swasembada pangan itu adalah KEMAMPUAN suatu negara untuk dapat MENCUKUPI dan memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.  Contohnya adalah, untuk meningkatkan produksi, dilakukan perluasan sawah (ekstensifikasi) dan peningkatan produktivias sawah (intensifikasi). Salah satu upaya atau cara untuk intensifikasi adalah dengan menggunakan bibit-bibit unggul sepert GMO agar tahan serangan hama, cuaca, dan pengaruh buruk lainnya sehingga produktivitas