History of Frozen Food
Pada
era “the great depression”
(1929-1939), sedikit supermarket dapat membeli lemari es dengan freezer dikarenakan ekonomi sedang
menurun, mengakibatkan pasar frozen food
kurang berkembang pada zaman itu. Hal tersebut membuat Birdseye menyewakan freezer dengan harga murah kepada
supermarket yang tidak dapat membeli lemari es tersebut, agar produknya dapat
terjual. Namun pada perang dunia kedua terjadi
pertumbuhan pesat industri frozen food.
Hal ini dikarenakan tin (timah) dijatahkan untuk pembuatan amunisi perang. Tin
merupakan bahan baku untuk membuat kaleng, dan karena itu makanan kaleng
berkurang, membuat frozen food
melimpah dan murah. Pada tahun 1940 kulkas dengan freezer sudah menjadi komersial dengan
kurang lebih 85% keluarga AS memiliki kulkas. Hingga pada tahun
1970 hingga 1990, nilai total dari frozen
food di AS meningkat dari 8 hingga 55 miliar dollar, dan pada tahun 1990,
volume total frozen food di AS
sebanyak 12,9 juta ton dibandingkan dengan Eropa dengan total volume 6 juta ton.
Untuk teknologi freeze-drying, pertama kali dibuat oleh Jacques d’Arsonval
dalam College de France in Paris pada tahun 1906. Penggunaan awal freeze-drying adalah untuk mempertahankan
serum darah pada perang dunia kedua. Tak lama setelah itu pada era 1950an
industri untuk freeze-dried food dimulai. Pada awal implementasi freeze-drying ke makanan, produk yang
dihasilkan ditujukan untuk makanan bagi para astronot. Hal tersebut dikarenakan
bentuk makanan yang dikeringkan dapat dipadatkan agar tidak mengambil banyak
tempat serta tetap memiliki nilai gizi yang cukup. Implementasi
freeze-drying pada makanan komersial
dilakukan terhadap high value foods (HVP),
atau disebut sebagai hasil pangan yang memiliki nilai tinggi, baik secara
proses atau tidak (contoh : kopi, susu, keju, wine, buah musiman, dll).
Di Indonesia, produk-produk frozen food masuk pada akhir abad 20 dan awal abad
21 dikarenakan adanya globalisasi yang mendorong pasar luar dapat masuk dan
membuka pasar di negara ini.
Hingga saat ini pasar untuk produk frozen food di Indonesia masih mengalami
peningkatan dan perkembangan, ditambah dengan perubahan transisi konsumsi
makanan proses juga meningkat di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar