Sejarah Sop Konro

Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih ke jalur laut, sehingga jalur perdagangan Cina dan India akan melewati selat Malaka. Akibat dari hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak atau hubungan antara Indonesia dengan India dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun Cina ke Indonesia dan menghasilkan lintas budaya, khususnya dari segi kuliner. Budaya dan masakan India yang sangat berpengaruh di Indonesia contohnya ada pada penggunaan bumbu-bumbu seperti jinten, ketumbar, jahe dan kare. Sop konro diduga terpengaruh dengan budaya India, dilihat dari penggunaan bumbu-bumbu seperti jinten, ketumbar dan jahe. Di Sulawesi Selatan, Makassar merupakan daerah transit perdagangan rempah-rempah yang secara internasional bertambah terus selama abad ke-16. Di Makassar terdapat kantor dagang orang Inggris, Portugis, Denmark, dan Gujarat. Mereka membeli rempah-rempah yang membanjiri Makassar dan kemudian mengirimnya ke Eropa. Maka itu, dilihat dari posisi Makassar sebagai tempat transit perdagangan rempah, hal tersebut juga diduga menjadi salah satu faktor terbentuknya makanan kaya rempah-rempah seperti sop konro. 

Sejarah terbentuknya sop konro menurut Andi Karunrung (2017), Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Makassar adalah awalnya pada acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, dll terdapat ritual memotong kerbau, kemudian warga mengambil bagian tulangnya lalu dimasak dengan bumbu yang sederhana. Namun menurut Hari Samin seorang pelaku budaya rumah makan Mamink Daeng Tata, awal mula terbentuk sop konro adalah oleh Haji Hanafing pada tahun 1960an. Menurut beliau, Haji Hanafing mendirikan rumah makan di Lapangan Kareboshi, Makassaar dan pertama kali menyajikan sop konro di rumah makan tersebut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naniura

Peraturan Pemerintah Mengenai BTP - Bahan pemanis

Papeda