Ingkung Ayam


Ingkung ayam merupakan salah satu bentuk budaya Jawa yang sudah hadir dari sebelum adanya pengaruh agama-agama di Indonesia. Ingkung ayam didasarkan pada kesadaran orang-orang zaman dahulu mengenai hubungan antar manusia, hubungan manusia dan alam, serta hubungan antara manusia dengan Tuhan. Prinsip ini merupakan prinsip hidup dalam budaya Jawa yang disebut dengan kejawen.

Kejawen dapat diartikan sebagai pola atau pandangan hidup orang Jawa yang hidup berdasarkan moralitas dan religi yang tercerminkan dalam hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, serta hubungan antara manusia dengan manusia lain Ingkung ayam muncul dalam berbagai acara tradisional di Jawa karena adanya kesadaran manusia akan pentingnya hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan Tuhan.

Makna dan filosofi Ingkung Ayam:
Ingkung ayam akan dibersihkan terlebih dahulu bulu dan jeroannya yang melambangkan
usaha manusia untuk kembali bersih dan suci. Setelah itu ayam yang sudah bersih dimasak
dalam posisi terikat yang menyimbolkan manusia sedang bersujud dihadapan Tuhan untuk
memohon petunjuk.

Ingkung ayam yang dibagi-bagi menyimbolkan pemberian berkat pada seluruh orang yang
datang. Ingkung ayam dijumpai pada berbagai acara tradisional dan juga dimaknai secara berbeda.

Ayam jantan --> Karakteristik baik & buruk

Pembersihan ayam --> meninggalkan sifat buruk

Pengikatan ayam --> sifat buruk dijaga supaya tidak kembali lagi

Posisi ayam --> Memohon kepada Tuhan

Ingkung: Ing + Sun --> Diri yang sudah bersih kemudian bersujud


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naniura

Peraturan Pemerintah Mengenai BTP - Bahan pemanis

Papeda