Kaledo

 

Kaledo merupakan sup bening tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan saat masih panas dengan bumbu berupa cabe rawit yang telah dihaluskan, garam secukupnya dan asam jawa mentah yang terlebih dahulu direbus dan dilumatkan. Kata Kaledo berasal dari bahasa Kaili, dimana “Ka” berarti tidak, dan “Ledo” berarti keras.  Makanan khas ini banyak dihidangkan oleh masyarakat Sulawesi Tengah pada saat hari-hari besar, seperti Lebaran atau Idul Fitri yang disajikan dengan Burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang). Waktu makan kaledo adalah jam sepuluh pagi dan merupakan makanan selingan atau tambahan. Cara memakannya yaitu dengan cara menuangkan kuah ke dalam tulang dengan sendok kemudian menyedot sumsum yang ada dalam tulang kaki sapi dengan sedotan. Hidangan kaledo serupa dengan sop sumsum, namun yang menjadi pembeda adalah bumbunya yang lebih sedikit dan kuahnya lebih bening dibandingkan dengan sop sumsum. Kaledo khas Palu ini juga dapat dikonsumsi dengan singkong atau ubi kayu rebus.
d

 Resep Kaledo:

2 liter air
1 kg kaki lembu/sapi dipotong menjadi dua
2 sdt garam (10 gram)
5 buah asam jawa mentah, utuh, cuci bersih
20 buah cabai rawit merah, tumbuk kasar
Bawang merah goreng, untuk taburan
1 butir jeruk nipis, ambil airnya
Es batu

Cara membuat:
Proses pembuatan Kaledo dimulai dengan membakar kaki lembu hingga kehitaman dan bulu-bulunya habis. Kemudian bagian luar kaki sapi dikeruk hingga tampak lapisan kulit yang berwarna keputihan. Tulang kaki tersebut direbus selama 30 menit, dan suhu kuah dibiarkan turun hingga mencapai 36-45 pada suhu ruang. Pada kondisi ini, lemak akan memadat dan mudah untuk diangkat dari kuah. Pembuangan lemak dari kuah dapat dilakukan dengan menggunakan es batu yang diletakan di atas sendok sayur, dan gunakan bagian bawah sendok untuk memadatkan lemak yang mengambang di atas kuah. Padatan lemak yang menempel pada bagian bawah sendok sayur dilepaskan dari sendok dan diletakkan ke dalam wadah. Lemak ini dapat digunakan kembali untuk memasak masakan lainnya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naniura

Peraturan Pemerintah Mengenai BTP - Bahan pemanis

Papeda