Tumpeng


Tumpeng merupakan bagian dari slametan, atau perayaan tradisional Jawa. Slametan
merupakan ritual untuk meminta keselamatan dalam berbagai aspek kehidupan, yang merupakan
inti dari perayaan-perayaan tradisi Jawa. Orang Jawa percaya bahwa kehidupan telah diatur
sedemikian rupa oleh Sang Pencipta, bahkan hingga jalan yang akan ditempuh di kemudian hari
juga telah datur. Slametan sendiri merupakan bentuk ekspresi dari rasa syukur
atas berkat dan rahmat yang didapatkan. Sebagai kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama,
slametan juga merupakan bentuk dari adanya rasa persaudaraan.

Slametan telah dilakukan pada berbagai tingkatan usia manusia, mulai dari mitoni atau
kehamilan yang usia kandungannya telah menginjak 7 bulan, kelahiran, selapanan atau 35 hari
setelah kelahiran, ulang tahun, pernikahan, dan kematian. Disamping itu, slametan juga sering diadakan pada kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, seperti pada pembangunan rumah, masa awal penanaman pada pertanian maupun pada masa panen. Hidangan yang umum ada pada slametan merupakan tumpeng, walaupun jenis tumpeng dapat berbeda tergantung acara yang dilakukan.

Tumpeng adalah nasi yang disajikan dengan bentuk kerucut yang diletakan diatas tampah
(anyaman bambu berbentuk bulat) yang dialas dengan daun pisang. Tumpeng disajikan dengan
tujuh komponen (yang dalam bahasa jawa tujuh disebut pitu, yang dapat digambarkan sebagai
pitulungan yang berarti pertolongan). lauk tumpeng harus merepresentasikan dua elemen, yakni hewan dan tumbuhan. Contoh elemen hewan yang biasa digunakan adalah ayam, telur, maupun ikan,
sedangkan elemen tumbuhan yang biasa digunakan adalah kedelai, tauge, kacang panjang,
timun, maupun tomat.

elemen yang ada pada tumpeng berupa: Nasi, ayam, telur, sayuran, lele, bandeng, teri. 

Filosofi pada Tumpeng:
1.     Tumpeng: “Tumungkula sing mempeng”
2.     Tumungkula: menunduk, mepeng: rajin; jika ingin selamet harus rajin berdoa. 
3.     Kuning: warna matahari (hindu); kemakmuran dan kekayaan (Jawa)= sang pencipta sumber kehidupan, kemakmuran dan kekayaan. 

4.     Putih: Indra, dewa matahari (Hindu)=kesucian. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naniura

Peraturan Pemerintah Mengenai BTP - Bahan pemanis

Papeda