Makna Politik dari Lumpia
Keberadaan lumpia sebagai salah satu kuliner etnis Tionghoa tidak terpengaruh dengan kebijakan Orde Baru. Pada kondisi ini terdapat makana politik yang terkandung dalam lumpia. Etnis Tionghoa peranakan sebagai pelaku bisnis lumpia tetap mempertahankan warisan budaya leluhurnya sebagai diaspora budaya dan integrasi terhadap berbagai kebijakan politik pemerintah. Kebijakan politik yang menekan etnis Tionghoa tidak menghalangi produk budaya yang identik dengan etnis Tionghoa Semarang.
Secara tersirat Lumpia memiliki makna politik yang mencerminkan suatu bentuk perlawanan terhadap pemintahan. Etnis Tionghoa peranakan Semarang menaklukkan penduduk pribumi dengan kulinernya, yaitu lumpia. Lumpia dinikmati oleh setiap kalangan, walaupun pemerintah menganggap etnis Tionghoa sebagai orang Asing yang harus di-Indonesia-kan. Etnis Tionghoa peranakan Semarang memiliki andil dalam memperkaya cita rasa penduduk pribumi.
Komentar
Posting Komentar